Busi Motor ?? Inilah Cara Mengetahui Masih Baik Atau Tidak

Posted on

Busi Motor  – Dalam hal ini meski bentuknya kecil busi menjadi salah satu faktor utama dalam sepeda motor. Nah jika busi mati atau tidak menyala maka mesin motor dipastikan tidak akan hidup.

Fungsi utama dari busi ialah memantik api di dalam ruang pembakaran motor. Posisinya di silinder head, agar motor dapat berjalan, maka campuran bensin dan udara bakal dibakar oleh percikan api dari busi. Ledakan itulah yang membuat piston bergerak naik-turun.

Busi Motor ?? Inilah Cara Mengetahui Masih Baik Atau Tidak

Posisi busi sendiri memang berbeda-beda, untuk motor jenis bebek atau sport biasa berada di sebelah kanan silinder head, dan sedangkan untuk motor matik akan lebih repot karena harus melepas bodi.

Nah untuk melepas busi caranya pun cukup mudah, cukup kalian menggunakan kunci busi yang sudah disediakan di toolkit. Untuk caranya pertama cabut kop kabel busi. Kemudian putar berlawanan arah jarum untuk melepasnya.

Jika sudah terbuka tinggal dicek kondisi elektroda busi alias ujung busi yang menacap ke dalam ruang pembakaran. Nah untuk mengetahui apakah busi motor sehat atau tidak cukup dilihat dari warnanya diantaranya yaitu:

Warna Busi

Adapun warna busi diantaranya yaitu:

  • Warna elektroda kecokelatan atau merah bata. Tandanya pembakaran optimal, kalian tidak perlu khawatir.
  • Warna elektroda menghitam, tanda campuran udara dan bensin tidak seimbang. Lebih banyak bensin efeknya konsumsi bahan bakar meningkat alias boros.
  • Warna elektroda memutih, tanda jika campuran udara dan bensin lebih banyak udaranya. Efeknya motor akan lebih cepat panas, jika terjadi hal itu tidak baik untuk daya tahan komponen di dalam mesin, nah jadi cepat rusak.
  • Warna elektroda hitam dan dipenuhi oli, ini tidak baik sebab indikasi oli masuk ke ruang bakar karena ring piston sudah jelek atau liner piston yang sudah baret. Oli yang ikutan terbakar akan membuat motor menghasilkan knalpot asap putih.
Baca Juga :  Motor Honda Scoopy

Akibat Telat Mengganti Busi

Pada busi terdapat dua elektroda yang biasa disebut elektroda ground maupun elektroda pusat. Elektroda tersebut memiliki celah yang sudah disesuaikan oleh standar mesin yang digunakan.

Namun pada kondisi pemakaian tertentu elektroda tersebut mengalami erodi atau kerusakan yang menjadikan celah tersebut menjadi lebih lebar. Misalnya celah standarnya 0,7 mm tapi setelah digunakan menjadi 1,0 mm.

Dan perluasan celah inilah yang mengakibatkan deretan perubahan performa pada kendaraan sehingga kendaraan kita dirasakan tidak seperti baru kembali. Dan efek dari perubahan celah tersebut akan mengakibatkan rentetan penurunan performa akibat busi yang tidak dijaga kondisinya.

Jika kaya demikian maka komponen pendukung busi lainnya akan merasakan hal yang sama, diantaranya ialah tutup busi, kabel pengapian, koil, bahkan sampai dengan baterai yang kita gunakan akan terjadi penurunan performa.

Sehingga kebutuhan transfer energi listrik yang awalnya, misalnya 1 volt terjadi kenaikan 2 volt. Ini mengakibatkan kinerja dari komponen pendukung lainnya harus kerja ekstra maksimal untuk mensuplai kebutuhan busi tersebut.

Jika sudah seperti ini yang dibutuhkan ialah mengganti komponen tersebut secara menyeluruh maupun sebagian. Karenanya hal ini disarankan gantilah busi tepat pada waktunya.

Dan tidak perlu menunggu sampai kendaraan itu berhenti operasi atau mogok, karena kalau sudah seperti itu biaya servis komponen lain akan lebih mahal dibandingkan dengan biaya penggantian busi.

Demikianlah pembahasan mengenai Busi Motor ?? Inilah Cara Mengetahui Masih Baik Atau Tidak semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂