Komponen Suzuki Nex (Fv 110)

Posted on

Komponen Suzuki Nex (Fv 110) – Untuk pembahasan kali ini kami akan memberikan ulasan mengenai Komponen Suzuki Nex (Fv 110), nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak pemaparan selengkapnya dibawah ini.

Komponen Suzuki Nex (Fv 110)

Suzuki mendesain ulang semua komponen mesin FV 110 dengan desain baru untuk melahirkan sepeda motor underbone yang benar-benar baru yang merupakan BEST BALANCE antara efisiensi bahan bakar dan performa pengendaraan.

  • Performa pengendaraan yang tinggi
  • Konsumsi bahan bakar yang rendah
  • Desain ulang seluruh komponen mesin untuk mendapatkan performa yang baik. Mesin baru semua komponen di desain ulang kombinasi antara Performa besar dan hemat bahan bakar.
  • Hemat bahan bakar
  • Power besar
  • Mesin 115 yang tangguh
  • Mesin yang kompak.Meningkatkan Performa dengan merubah perbandingan gigi ratio hemat bahan bakar tanpa menurunkan performa mesin. Mesin Yang ringan dan Kompak.MENGENAL KOMPONEN SUZUKI NEX ( FV 110 )
  • Mesin yang kompak dan ringan menghasilkan Performa yang besar
  • Konsumsi bahan bakar yang irit
  • Area warna kuning adalah ukuran mesin.

Roker Arm Mengunakan Roller Bearing

MENGENAL KOMPONEN SUZUKI NEX ( FV 110 )

Suzuki mendesain Komponen dan mesin FV 110 Yang benar benar baru Untuk mengurangi kerugian mekanis dan irit bahan bakar.

Mengurangi Tekanan Valve Spring Terhadap Kerugian Mekanis.

MENGENAL KOMPONEN SUZUKI NEX ( FV 110 )

Mengurangi kerugian gesek mekanis dengan cara mengatur ulangbeban valve sping menjadi lebih ringan tanpa menurunkan performadan pastinya hemat bahan bakar.

Mengurangi Berat Piston Terhadap Kerugian Gesek Mekanis.

Suzuki mendesain Komponen dan mesin FV 110 Yang benar benar baru Untuk mengurangi kerugian mekanis dan irit bahan bakar.

MENGENAL KOMPONEN SUZUKI NEX ( FV 110 )

Mengurangi Berat Untuk Mencapai Hasil Gesekan Yang Minim.

  • Mengurangi dimeter pin piston dari 14mm menjadi 13mm
  • Mengurangi tinggi piston dari 42,4mm menjadi 37,35mm
  • Berat piston berkurang sampai kira-kira 12%
  • Mengurang berat part memudahkan pistonmaju mudur secara cepat
  • Mengurangi berat Crankshaft terhadap kerugian mekanisMENGENAL KOMPONEN SUZUKI NEX ( FV 110 )
Baca Juga :  Cara Memperbaiki Sensor Speedometer Digital Pada Motor

Mengurangi Berat Untuk Mencapai Hasil Gesekan Yang Minim

  • Mengurangi diameter pin crankshaft dari 28mm menjadi 25,1mm
  • Mengurangi crankshaft jurnal dari 35mm menjadi 22mm
  • Mengurangi panjang conrod dari 102,7mm menjadi 97,2mm
  • Mengurangi lebar web crankshaft dari 42mm menjadi 40mm
  • Mengurangi diameter web crankshaft dari 107mm menjadi 96,2mm

Dasar-dasar F1

Campuran Bahan Bakar

Campuran bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar mesin harus dalam kondisi mudah terbakar,agar dapat menghasilkan efisiensi tenaga yang maksimal.campuran yang belum sempurna akan sulit terbakar bila tidak dalam betuk gas yang homogen.bensin tidak dapat terbakar dengan sendirinya, harus dicampur dengan udara dalam takaran yang tepat.perbandingan campuran udara dan bensin ini sangat mempengaruhi bahan bakar.

Perbandingan udara dan bahan bakar dinyatakan dalam bentuk volume atau berat dari bagian udara dan bahan bakar. Bensin harus terbakar keseluruhannya untuk dapat menghasilkan tenaga besar pada mesin dan meminimalkan tingkat emisi gas buang dari mesin.secara teori perbandingan udara dan bahan bakar adalah 15 : 1 yaitu 15 untuk udara berbanding 1 untuk bensin. Pada kondisi sebenarnya,mesin membutukan campuran udara dan bensin dalam perbandingan yang berbeda-beda,tergantung pada temperatur,kecepatan putaran mesin,beban dan kondisi lainnya.di bawah ini perbandingan campuran udara dan bensin secara teoritas yang dibutuhkan mesin sesuai kondisi.

  • Saat mesin di starter ( dingin ) 2-3 : 1
  • Hangat 7-8 : 1
  • Pada putaran stationer ( idling ) 8-12 : 1
  • Berjalan normal dengan beban ringan 15-17 : 1
  • Beban berat 11-13 : 1
  • Saat percepatan ( tariakan ) : berfariasi tergantung dari cara percepatan

prinsip kerja karburator sama dengan prinsip kerja semprotan serangga.ketika udara ditekan,maka cairan yg berada dalam tabung akan terhisap dan bersama-sama dengan udara terkarburasi keluar gas,campuran udara dan bensin masuk kedalam ruang bakar karena adanya hisapan vacum yang dihasilkan oleh langkah piston ( langkah hisap ).

Antara karburator dengan sistem fuel injection ( F1 ) sebenarnya mempunyai tujuan sama yaitu memberikan campuran udara dan bensin dalam jumlah yang tepat sesuai dengan tuntutan kondisi kerja mesin.hanya metode pencampuran saja yang berbeda,sedangkan pada sistem fuel injection penginjeksian dilakukan secara elektronik,bensin disemprotkan buakn berdasarkan kevakuman pada intake melainkan karena adanya respon terhadap suatu sinyal listrik dari ECM ( engine control modul ) ke injector.

F1 SYSTEM WIRING DIAGRAM

MENGENAL KOMPONEN SUZUKI NEX ( FV 110 )

Dasar-Dasar Injeksi

Sistem pengontrolan penginjeksian bahan bakar dewasa ini berkembang dengan pesat terutama pada mesin bensin, walaupun harus kita ingat bahwa penguraian bahan bakar hasil pembakaran berupa gas buang yang bersih,membatsi pemakaian bahan bakar untuk memenuhi tuntutan tersebut,sepeda motor dengan kemampuan tinggi mempergunakan electronik control fuel injection yang diatur oleh sensor-sensor yang menerima sinyal untuk mengatur campuran bahan bakar secara sempurna dan menghasilkan emisi yang ramah lingkungan.

Baca Juga :  Cara Memasang Oil Cooler Pada Sepeda Motor

Banyak bensin yang disemprotkan harus sebanding dengan jumlah udara yang masuk ke dalam silinder,semakin banyak udara yang mengalir masuk kedalam silinder maka bensin harus semakin banyak disemprotkan.semakin sedikit udara yang masuk,maka volume bensin yang disemprotkan juga sedikit.

Sistem Fuel Injector

Kontruksi Dasar Injection

Sepeda motor suzuki di indonesia memulai teknologi fuel injection sesuai dengan perkembangannya maka faktor yang menentukan motor injeksi bekerja secara baik diatur oleh ECM ( engine control modul ) berdasarkan input dari intake air pressure sensor ( IAP ), crankshaft position sensor ( CKP ), throttle position sensor ( TP ) dan sensor yang lainnya untuk mengirim sinyal penginjeksian. Banyaknya bensin yang disemprotkan harus sebanding dengan jumlah udara yang masuk ke dalam silinder, maka bensin harus semakin banyak disemprotkan.semakin sedikit udara yang masuk ,maka volume bensin yang disemprotkan juga semakin sedikit.

MENGENAL KOMPONEN SUZUKI NEX ( FV 110 )

Mesin tidak dapat bekerja dengan baik hanya dengan basic injection volume, karena mesin bekerja pada berbagai kondisi, oleh karena itu diperlukan peralatan tambahan sensor2 koreksi untuk mengatur perbandingan udara dan bahan bakar pada berbagai kondisi kerja mesin.

MENGENAL KOMPONEN SUZUKI NEX ( FV 110 )

Garis Besar Sistem Super Injeksi FV110

Engine Control Modul (ECM)

Engine control modul ( ECM ) terdiri dari micro computer memory ( rom/ram ) dan in/out unit.secara keseluruhan kelengkapan ECM ini dibawah kontrol sistem electronic yang berfungsi tidak hanya mengotrol fuel injector,engine temperatur sensor ( ET ), Tip – over sensor ( TO ), crank position sensor ( CKP ) dan sensor –sensor yang lainnya.karena ECM ini terdiri dari micro computer maka jangan sampai menjatuhkan ECM baik sengaja maupun tidak sengaja yang dapat mengakibatkan rusaknya ECM.

MENGENAL KOMPONEN SUZUKI NEX ( FV 110 )

Engine Temperature Sensor (ET)

ET adalah sensor temperatur silinder yang dipasang dibagian kanan silinder dipakai untuk mendeteksi temperatur silinder.sensor ini merupakan tipe thermistor ( hambatan yang berubah menurut suhu ) dan memasukan sinyal ke ECM sebagai nilai tegangan.Sinyal ini dipakai untuk memberikan kompensasi durasi waktu injeksi bahan bakar,waktu pengapian dll. Sensor ini juga dipakai untuk mendeteksi panas mesin yang berlebihan, mengingat ECM mampu mendeteksi suhu dan gradient perubahan suhu. ( voltase output sensor ET (oranye/hitam-coklat/hitam ) haruslah berkisar 0,1 v ≤ voltase sensor , 4,7 v ), dan kunci kontak pada posisi ON.

Baca Juga :  Tips Mengatasi Motor Yang Endut-Endutan Diserang Hujan

MENGENAL KOMPONEN SUZUKI NEX ( FV 110 )

Intake Air Pressure (IAP)

IAP sensor berfungsi untuk mensensor tekanan intake sebagai dasar perhitungan jumlah udara yang masuk yang terdapat di dalam sensor ini akan menghasilkan sinyal tegangan yang segera dikirim ke ECM. Oleh ECM sinyal tegangan ini digunakan untuk menentukan basic injection time.semakin tinggi tekanan di intake semakin besar sinyal voltage yang diberikan.IAP sensor ( intake air pressure ),untuk letak dari IAP sensor, IAP sensor terletak disebelah kanan throttle body dan menjadi satu dengan TP sensor ( throttle position ) dan IAT sensor ( intake air temperature ) yang berada.( voltase output sensor IAP haruslah berkisar 0,2 V ≤ voltase sensor < 4,5 V ) Dan kunci kontak pada posisi ON.

Throttle Position (TP)

TP sensor berfungsi mendeteksi sudut pembukaan throttle valve jika throttle valve bergerak maka TP sensor akan mendeteksi perubahan pembukaan throttle valve Yang aka menghasilkan sinyal tegangan yang segera dikirim ke ECM. Oleh ECM sinyal tegangan ini digunakan untuk menentukan basic injection time. Semakin besar bukaan throttle semakin besar sinyal voltage yang diberikan.( voltase output sensor TP haruslah berkisar 0,3 V ≤ voltase sensor < 4,7 V ), dan kunci kontak pada posisi ON.

Intake Air Temperature (IAT)

IAT berfungsi untuk mendeteksi temperatur udara masuk sensor ini sama fungsinya dengan ET sensor yang memberikan sinyal ke ECM, sinyal ini digunakan untuk memberikan kompensasi durasi waktu injeksi bahan bakar yang mempunyai sifat semakin panas temperatur maka nilai tahanannya semakin kecil.karena nilai tahanan pada sensor bervariasi akibat perubahan temperatur maka tegangan yang mengalir dari ECM juga akan bervariasi. Variasi tegangan inilah yang menjadikan dasar ECM untuk menentukan temperatur udara masuk yang tepat sebagai input ECM untuk menentukan jumlah bensin yang disemprotkan oleh injektor.( voltase output sensor IAT haruslah berkisar 0,1 V ≤ voltase sensor < 4,6 V ) dan kunci kontak pada posisi ON.

MENGENAL KOMPONEN SUZUKI NEX ( FV 110 )

Crank Position Sensor (CKP)

CKP sensor di gunakan sebagai sensor utama untuk mendeteksi putaran mesin, output sinyal dari CKP sensor dikirim ke ECM untuk menentukan besarnya basic injection volume. Selain digunakan untuk mediteksi putaran mesin, CKP sensor diogunakan sebagai sensor utama sistem pengapian. Output sinyal dari CKP sensor digunakan ECM untuk menetukan ignition timing. ( tahanan sensor CKP = 180 – 280 ohm )

MENGENAL KOMPONEN SUZUKI NEX ( FV 110 )

Fuel Injector

Injector bahan bakar merupakan katup elektromagnetik yang dioprasikan melalui sinyal ECM. Ketika sinyal injeksi disalurkan ke injector bahan bakar,injector yang digabungakan menjadi satu dengan fuel pump.

MENGENAL KOMPONEN SUZUKI NEX ( FV 110 )

MENGENAL KOMPONEN SUZUKI NEX ( FV 110 )

Demikianlah pembahasan mengenai Komponen Suzuki Nex (Fv 110) semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan beramanfaat bagi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂