Risiko Melakukan Reamer Throttle Body Motor

Posted on

Throttle Body Motor – Pada saat ini perkembangan dunia teknologi dibidang otomotif memang sudah berkembang sangat pesat sekali. Hal ini dibuktikan dengan ada banyaknya teknologi-teknologi terbaru yang diterapkan pada motor keluaran terbaru pada saat ini.

Seperti halnya teknologi mesin Injeksi, teknologi ini memang masih tergolong baru pada sepeda motor karena teknologi ini mulai dikembangkan dan sudah digunakan pada tahun 2011 silam.

Risiko Melakukan Reamer Throttle Body Motor

Seperti Honda CX 500 Turbo menjadi salah satu motor pertama kali yang menggunakan teknologi Injeksi. Motor Honda ini memiliki kapasitas mesin 496 cc yang memiliki tenaga maksimum mencapai 82 Hp dengan sekali putaran 8000 rpm.

Motor ini menggunakan transmisi 5 speed dan telah dibekali dengan suspense-suspensi yang tangguh dan juga handal dalam berkendara. Dan mau tahu bagaimana cara kerja mesin Injeksi tersebut ?

Pengertian Mesin Injeksi

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai cara kerja mesin injeksi mari kita bahas terlebih dahulu apa itu mesin Injeksi ?? Injeksi ialah suatu metode pencampuran bahan bakar dengan udara pada kendaraan bermotor untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna.

Injeksi sendiri membutuhkan perangkat yang bernama Injector, injector ini bertugas untuk menyupplai campuran bahan bakar dengan udara. Dan teknologi Injeksi sendiri merupakan teknologi penerus sistem karburator pada kendaraan bermotor.

Cara Kerja Mesin Injeksi

Lanjut pada cara kerja mesin injeksi, apabila pada sistem karburator kendaraan membutuhkan penyetelan yang tepat supaya bisa mendapatkan campuran bahan bakar dengan udara atau AFR “Air Fuel Ratio” yang optimal pada sistem injeksi ini sudah terprogram secara computer untuk mendapatkan rasio AFR yang lebih optimal.

Baca Juga :  Tanda Throttle Body Bermasalah

Dan agar bisa mendapatkan rasio AFR yang optimal, injektor perangkat elektronik yang bertugas untuk mengontrol kerja injektor ini bernama ECM atau Electronik Control Module.

Lantas Apa Itu Elektronik Control Module ??

Electronik Control Module mempunyai settingan dan control yang sudah tersetandart dari pabrik. ECM ini secara otomatis akan mengontrol besaran bahan bakar dan udara yang pas pada kondisi cuaca tertentu.

Dan sementara itu pada motor injeksi terdapat sensor udara, sensor inilah yang nantinya akan membantu ECM dalam mengkalkulasi AFR yang tepat sesuai dengan kebutuhan mesin dan udara sekitar mesin.

Nah itulah konsep gambaran tentang bagaimana cara kerja mesin injeksi pada motor, pada dasarnya sistem injeksi sama seperti sistem karburator. Karena sistem injeksi ialah penyempurnaan dari sistem karburator.

Diatas merupakan ulasan singkat mengenai mesin injeksi, selanjutnya kita membahas sesuai pembahasan kali ini yakni Throttle Body. Mesin dengan berteknologi injeksi dilengkapi banyak komponen pendukung dalam proses pembakaran udara dan bensin di ruang mesin. Salah satu komponen tersebut ialah Throttle Body “TB”. Throttle Body memiliki fungsi untuk mengatur asupan udara yang masuk ke ruang bakar.

Fungsi Throttle Body

Yang dimana fungsinya mengatur jumlah udara yang masuk sewaktu pengendara mengoperasikan Throtlle Valve melalui Throttle Grip. Throttle Body memiliki beberapa sensor. Di Throttle Body banyak posisi sensor unit diletakkan, terdapat sensor suhu udara, sensor tekanan udara dan sensor posisi bukaan gas.

Namun tidak semua sensor tersebut terdapat di setiap motor injeksi ya. Untuk beberapa jenis motor Honda, ada yang hanya sensor Throttle bukaan gas saja yang disematkan di Throttle Body. Jika Throttle Body ini kotor, tentunya akan berpengaruh pada kinerja mesin itu sendiri dan menyebabkan motor menjadi tidak langsam.

Baca Juga :  Cara Memasang Proguard Pada Satria Injeksi

Kotoran yang menempel pada injektor dan katup kupu-kupu Throttle Body biasanya berupa tumpukan karbon sisa pembakaran. Kerak membuat kerja katup kupu-kupu tidak dapat tertutup sempurna, jadinya aliran udara yang masuk ke ruang bakar tidak terkontrol makanya tidak langsam.

Akibat Salah Perhitungan Melakukan Reamer Throttle Body

Nah akibat salah perhitungan, inilah risiko yang bisa terjadi kalau melakukan reamer atau memperbesar diameter venturi Throttle Body motor. Proses yang umum dilakukan dari era motor karburator ini sedikit lebih rumit jika dilakukan pada Throttle Body.

Jika karburator diatur secara mekanis, kerja Throttle Body beriringan dengan beragam sensor elektronik yang diatur oleh ECU. Selain hasilnya tidak akan terpaut jauh dari diameter standar, kalau tidak akurat hasilnya dapat mengacaukan kerja sensor TPS.

Jika posisi sensor TPS bergeser walau hanya 1 derajat, pembacaan bukaan gas ke ECU akan tidak sesuai. Pada saat memperbesar Throttle Body, perlu diiringi juga dengan mengganti katup berbentuk koin yang mengatur masuknya udara ke mesin.

Ternyata Ini,, Risiko Melakukan Reamer Throttle Body Motor,,, Jika Salah Perhitungan !!!

Katup standar sudah pasti tidak bisa dipakai lagi, nah katup pengganti juga mesti presisi dengan hasil reamer yang dilakukan. Sebab jika tidak, maka fungsi Throttle Body akan terganggu seperti gejala gas nyangkut atau langsam jadi sulit disetel.

Selain perlu biaya yang tidak sedikit, mengganti Throttle Body dengan yang lebih besar lebih disarankan dibanding reamer. Dengan biaya serupa prosesnya pun jauh lebih cepat dan simpel karena cukup copot pasang Throtlle Body lama dengan yang baru.

Demikianlah pembahasan mengenai Risiko Melakukan Reamer Throttle Body Motor semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂